Antivirus Kematiaan Untukmu


Abdullah Ibn Umar berkata "Aku pernah bersama Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa Sallam lalu datang seorang laki-laki Anshar yang tinggal di Madinah kepada Rasulullah dan menanyakan sebuah pertanyaan. Dia berkata " Wahai Rasulullah siapakah orang mukmin yang paling utama? Beliau menjawab " Yang paling baik akhlaknya", kemudian ia bertanya lagi, "Siapakah orang mukmin yang paling cerdas?, beliau menjawab "yang paling banyak mengingat kematiaan, kemudian yang paling baik dalam mempersiapkan kematian tersebut, itulah orang yang paling cerdas". (HR. Ibnu Majah, At-Thabrani, dan Al-Haitsamiy)

Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa Sallam bersabda "Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada Akhirnya" (HR. Bukhari).
Dalam hadits tersebut Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa Sallam memberikan penekanan kepada kita bahwa sangat penting dalam memperhatikan bagaimana akhir dari kehidupan kita, semua tentang cerita akhirnya.
Maka tatkala kita berpikir akan Kematiaan, maka kematiaan itu seakan seperti software Antivirus, antivirus yang kita punya pada komputer kita, HP kita, dan seperti itulah juga kematiaan. Ketika kita mendownload sesuatu yang mengandung Virus, maka seketika akan muncul peringatan dari Antivirus pada Laptop atau HP kita "Apakah Anda Yakin ingin Mendownload File ini? File ini mungkin berbahaya untuk perangkat anda"
Fungsi Antivirus diatas Seperti halnya kematian. Ketika dalam hidup ini, kita ingin melakukan suatu dosa ataukah hal yang tidak baik atau haram, kemudian muncul peringatan dari software Kematian dalam diri kita seakan mengatakan "Apakah kau yakin ingin melakukan ini? Mungkin saja ini adalah hal terakhir yang kau lakukan sebelum kau mati". Begitulah software kematiaan ini bekerja tidak hanya memperingati kejahatan kita, tetapi juga bekerja untuk terus mendukung kita berbuat kebaikan. Kematian memotivasi diri kita untuk menjauhi haram, dan berusaha selalu berada di jalan yang benar, benar tidak?
Ketika kita mengingat kematian, Kita sadar bahwa hidup ini singkat, dan semua perbuatan kita akan dipertanggung jawabkan dihadapan Allah, hingga kita selalu berusaha untuk melakukan berbagai amalan, karena kita tidak tau amalan mana yang akan memasukkan kita ke dalam syurga. Inilah software kematian yang bekerja pada kejahatan kita dan juga memotivasi kita pada kebaikan. Semoga Allah selalu menjadikan kita mengingat kematian, sebagaiman Rasulullah menyuruh kita untuk selalu banyak mengingat kematiaan
"Perbanyaklah mengingat kematiaan pemutus kelezatan" (HR An-Nasai, At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad).
Selain itu dengan mengingat kematian beliau Shallalahu 'alaihi wa Sallam bersabda
"Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan (yaitu kematian) karena jika seseorang mengingatnya saat kehidupannya sempit, maka ia akan merasa lapang, dan jika seseorang mengingatnya ketika lapang, maka ia tidak akan tertipu dengan dunia (Sehingga lalai akan akhirat)" (HR Ibnu Hibban dan Al-Baihaqi).
Dalam hadits di atas dikatan bahwa "saat kehidupan kita sempit, maka ia akan merasa lapang". Maka setiap kali hidup kita sempit, depresi, stress, sulit, maka cobalah mengingat kematiaan, karena sungguh seberapa sulit atau penderitaan kita saat ini, semua itu akan sampai pada akhirnya, akan selesai InsyaaAllah, tak ada yang abadi di dunia ini.
Dan Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa Sallam lalu bersabda "JIka seseorang mengingatnya ketika lapang, maka ia tidak akan tertipu oleh dunia", maka jika kita berada pada kondisi yang happy-happy, bergelimang harta tahta dan kuota XD, maka saat-saat itu ingatlah kematiaan, karena dunia bisa melalaikan kita, hati kita mudah terikat pada hal-hal dunia.
Ketika kita mendapatkan jabatan yang tinggi, kita memiliki uang, kita lulus dan menjadi sarjana, kita menikah, kita punya anak, maka sadarlah semua hal-hal itu akan ada akhirnya. Baik itu kesulitan ataupun kelapangan maka teruslah mengingat kematiaan.
Suatu waktu, Al-Barra Bin Azib, seorang sahabat yang luar biasa, dia berkata "suatu hari ketika kami bersama Rasulullah beliau melihat sekelompok orang". Lalu beliau berkata "Mengapa mereka berkumpul?", dan dikatakan "karena mereka sedang menggalli lubang kuburan". Maka Rasulullah pun segera turun tangan membantu mereka sampai selesainya pemakaman itu. Lalu Al-Barra berkata "Saya telah menemukannya (Rasulullah) menangis sampai bercucuran air mata", kemudian beliau menemui kami seraya bersabda "Wahai sahabat-sahabatku bersiaplah kalian untuk menghadapi kematiaan"
Ada suatu certa dari ust. Majed Mahmoud. Suatu hari saya (Ust. Majed Mahmoud) mengunjungi suatu ruangan komputer tempat anak-anak muda berkumpul biasanya, ruangan ini terdapat dalam kompleks suatu mesjid. Lalu saya melihat seseorang disana, sedang melihat sesuatu harusnya dia tidak melihat hal itu, dia sesuatu yang haram. Perbuatan haram yang ia lakukan bukanlah haram yang ekstrim, tapi ia melihat seorang perempuan di sosial media berpakaian tidak sopan seperti hampir telanjang, lalu saya mendekatinya secara perlahan, pelan-pelan saya mendekatinya dari belakang, kemudian aku memeluknya dari belakang, dan mengatakan padanya "jika saya aku adalah malaikat maut, apakah kau siap pergi sekarang saudaraku?" lalu dia berkata "Demi Allah, saudaraku aku tidak siap, sungguh tidak"
Allah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu. Dan saudara saya tersebut saat ini berubah dan terlibat dalam da'wah menolong agama Allah, hatinya benar-benar tulus mengakui tidak tau harus bagaimana, jika ia mati dalam keadaan melihat sesuatu yang diharamkan Allah.
Maka teruslah mengingat kematiaan saudaraku, karena hidup ini tentang akhirnya, tentang akhirnya. Dan teruslah menyimpan baik-baik dalam hati dan pikiran kita tenang software ini "Kematiaan", pasang aplikasi ini pada diri kita.
Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa Sallam bersabda
"...Maka demi Allah yang tiada Ilah selain-Nya, ada seseorang diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja, kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk neraka. Ada diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli neraka sehingga tidak ada lagi jarak antara dirinya dan neraka kecuali sehasta saja, kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan surga dan ia masuk surga" (HR Bukhari)
Saudaraku, maksud hadits diatas adalah ada seseorang yang jika dilihat selalu melakukan kebaikan, beramal seperti amalan penghuni surga, akan tetapi mendekati ajalnya, ia melakukan perbuatan seperti penghuni neraka, maka ia pun dimasukkan ke dalam neraka. Adapulah seseorang berdasarkan hadits di atas, dia selalu melakukan perbuatan ahli neraka, melakukan dosa demi dosa, tetapi tepat mendekati ajalnya ia bertaubat dan melakukan amalan seperti amalan penghuni syurga, hingga ia mati dan dimasukkan ke dalam syurga.
Ada suatu kisah, tentang seseorang yang datang ke Islamic Center di Brooklyn New York. Ia  baru saja masuk islam dan mengucapkan kalimat syahadat di mesjid tersebut. Ia rutin melaksanakan sholat dengan khusyu sekali walau ia baru masuk Islam. 
Hingga beberapa setelah keislamannya, ketika ia sholat Isya di mesjid, ia tetap masih pada sujud yang pertama, pada rakaat pertama. Imam sholat dan temannya yang berada disampingnya ketika sholat, mengira bahwa orang ini mungkin sangat kelelahan hingga ia tertidur pada sujudnya. Maka Imam dan teman disampingnya membangunkannya "Saudaraku, saudaraku bangunlah" akan tetapi ia tidak bergerak ia tetap pada posisi sujudnya, maka temannya mendorongnya sedikit berharap ia terbangun, tetapi ketika ia digerakkan ia jatuh tak berdaya, dan ternyata Allah telah mencabut nyawanya ketika ia sujud pertama pada rakaat pertama di sholat isya waktu itu, dan tersebarlah berita kematiaan diantara jamah masjid waktu itu ... SubhanaAllah
Maka luar biasa kisah ini, namun bagaimanapun hanya Allah yang Maha Mengetahui segala sesuatunya. Hanya saja akhir kehidupan yang seperti itu tidaklah diberika kepada sembarang orang..
Ada lagi kisah tentang sepasang suami istri, yang sedang melakukan perjalanan dengan jalur laut, Tiba-tiba ditengah perjalanan, kapal mengelami kerusakan dan akan tenggelam. Orang-orang sibuk kemudian menyelamatkan diri, berteriak, dan meminta tolong. Sang suami pun berlari ke kabin mencari istrinya, lalu ia melihat istrinya dan segera memperingati istrinya untuk menyelamatkan diri, 
"cepat, cepat, pergi dan selamatkan diri"
lalu istrinya dalam kepanikannya
 "tunggu, tunggu aku mau memakai hijabku dulu" 
dan mendengar ini suaminya sepert tidak percaya seakan mengatakan 
"Apakah kau tidak berpikir, kapal akan tenggelam pikirkanlah hidupmu". Secara Islam dalam kondisi darurat seperti itu sebenarnya bisa bagi sang istri untuk tidak memakai hijab karena alasannya memang sangat darurat. Tetapi sang istri tetap mengatakan 
"tidak aku harus memakai hijabku" sang suami mengatakan 
"Aku tidak main-man kapal ini benar-benar akan tenggalam selamatkanlah dirimu, 
 "Wallahi, Wallahi, aku tidak akan pernah mau mati kecuali dalam kondisi beribadah kepada Rabbku, pergilah aku akan menyusulmu nanti", dan sang suami dalam kondisi yang juga panik meninggalkn istrinya dan menyelamatkan diri. 
Lalu istrinya mendapatkan hijabnya dan memakainya, lalu sang istri menuju ke bagian atas kapal yang juga sudah hampir tenggelam untuk bertemu suaminya. Di atas kapal orang-orang disana berteriak, panik, putus asa, kapal karet untuk keadaan darurat juga sudah tidak ada. Maka sang istri melihat kepada suaminya, dan mengatakan
 "Apakah aku menjadi istri yang baik bagimu selama ini ?" lalu sang suami menjawab "Apa maksudmu berkata begitu ditengah situasi ini, tentu kau adalah istri yang luar biasa bagiku, kau sangat mulia bagaimana bisa engaku tidak baik..
"lalu sang istri mengatakan "Alhamdulillah, Asyhaduallailaha Illallah wa Asyhaduanna Muhammadarrasulullah", maka kapal sudah semakin tenggelam, dan sang suami bercerita "Sungguh setelah ia mengucapkan syahadat, aku tidak pernah lagi melihat istriku, ia tenggelam"...
Dan sekali lagi itulah akhir yang tidak diberikan kepada sembarang orang. Dan hidup ini tentang akhirnya, tentang akhirnya. Semoga Allah menganugrahi kita akhir hidup yang indah husnul khatimah
Dan ini cerita terakhir tentang kematiaan.
Ada Seorang  mempunyai tetangga apartemen tepatnya diatas apartemen miliknya. Dibalkon rumahnya, ia selalu mendengar tetangganya memutar musik, atau bunyi-bunyiaan serupa. Hal tersebut sebenarnya sangat mengganggu dan meresahkannya, dia kemudian berusaha menjelaskan tentang agama islam kepada tetangganya, berharap tetangganya bisa bertoleransi dengan dirinya.
Tetangganya juga keluarga muslim maka ia selalu memberikan dakwah pada tetangganya, tetapi tidak ada reaksi, dan berlalu begitu saja. Tetangganya tak pernah sholat, rumahnya full music, sangat menyedihkan. Maka dia berusaha melakukan yang terbaik untuk menyampaikan kebaikan kepada tetangganya.
Hingga suatu hari, dia berada di apartemen miliknya, dan ia mendengar suara tangisan, teriakan di apartemen atas milik tetangganya. Dia pun bersegera ke apartemen atas, mengetuk pintu tetangganya lalu dia mengatakan "Apakah semua baik-baik saja?"
Lalu anak tetangganya mengatakan bahwa "Baru saja dokter datang kerumah kami dan mengatakan bahwa ayah kami sedang sekarat dan mungkin ini hari terakhirnya".
 Lalu dia pun melihat kondisi tetangganya tersebut, dan ia sangat kesal waktu itu, ia kesal karena ia mendapati keluarganya memutar lagu2 kesukaannya, yang isi kata-katanya sebagaimana lagu kebanyakan tidak berafedah. 
Maka dia pun memberitahu anak tetangganya "Sungguh Ayahmu kini sedang sekarat, dia akan mati dan kau memutarkan lagu kesukaannya, dan lihatlah ayahmu kesakitan, putarkan Al-Qur'an (Murottal) atau apa saja yang berisi ayat Al-Qur'an" lalu sang anak menjawab "kam tidak punya apapun yang berhubungan dengan Al-Qur'an".
Lalu dia pun segera turun ke apartemennya mengambil kaset murottal, dan kembali ke apartemen tetangganya dan memutarkannya Al-Qur'an. Maka tatkala dia memutar Al-Qur'an ada sesuatu yang mengejutkan terjadi. Rasa sakit ketika sakaratul maut itu membuat orang tidak sadar dan sadar lagi, dan begitu berulang-ulang. 
Ketika diputarkan musik tetangganya yang sedang sakaratul maut ini tidak sadarkan diri, akan tetapi ketika dia memutarkan Murottal Al-Qur'an di ruangan tetangganya yang sedang sakarat, tetangganya tersebut kembali sadar ditengah sakaratnya. Lalu ketika mendengar ayat Al-Qur'an ia bangun dan mengatakan "Matikan suara itu (Al-Qur'an), matikan suara itu, aku tidak mau mendengar kata-kata itu, aku tidak mau, nyalakan kembali musik, nyalakan kembali musik, putarkan kembali musik, hanya itulah yang membuatku tenang dan tentram " dan setelah tetangganya mengucapkan hal tersebut, itulah perkataan terakhirnya dan ia pun meninggal.
Semoga Allah melindungi kita. Apakah orang tersebut masuk syurga ataukah neraka hanya Allah Yang Maha Tau, tapi kita tidak ingin akhir hidup kita ini berakhir dengan ketidaktaatan kepada Allah. Semoga Allah memberi kepada kita akhir hidup yang baik.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda
"Saya pernah melarang kamu berziarah kubur. Tapi sekarang ketahuilah, hendaknya kalian berziarah kubur. Karena ia dapat melembutkan hati, membuat air mata berlinang, dan mengingatkan kalian akan akhirat namun jangan kalian mengatakan perkataan yang tidak layak (Qaulul Hujr) ketika berziarah" (HR. Al-Haakim)
Oleh : Ustadz Majed Mahmoud

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Mau Hafal Al-Qur’an…

Agar Ilmu Menuntunku ke Surga

Muslim menyambut Ramadhan