Pencuri Bertakwa namanya
Assalamu'alaykum sahabat...
Ini adalah kisah seorang pemuda yang pergi ke suatu negeri untuk menuntut ilmu. Alkisah setelah sekian lama sudah menuntut ilmu kepada seorang guru maka tibalah masa kelulusannya. Sang guru pun berkata kepada murid-muridnya termaksuk sang pemuda
"Sekarang telah cukup ilmu yang ku ajarkan kepada kalian, maka pulanglah kerumah kalian, dan bekerjalah sesuai dengan pekerjaan orang tua kalian. Namun ingatlah IKUTKAN KETAKWAAN KALIAN DISETIAP PEKERJAAN TERSEBUT, betapapun beratnya pekerjaan tersebut namun dengan ketakwaan maka Allah akan memudahkan segalanya". Tutur sang guru
Sang pemuda pun kemudian pulang ke kampunya ke rumah orang tuanya. Ketika pulang maka ia pun bertanya kepada ibunya,
" wahai ibuku apa pekerjaan ayah saat ini?"
Sang ibu terdiam tak menjawab pertanyaan sang pemuda
"Wahai ibuku katakan padaku apa pekerjaan ayah"?
Berkali-kali pemuda tersebut bertanya namun ibunya tetap diam.
Namun akhirnya dengan kekesalan pada wajah ibunya, sang ibu pun menjawab
"pekerjaan ayahmu adalah seorang PENCURI!!"
Sang pemuda pun kaget mendengarnya.
"Benarkah ibu??!!.
Baiklah, guruku berkata bekerjalah sesuai dengan pekerjaan orang tua kalian, maka aku pun akan menjadi pencuri seperti ayah. Namun guruku mengiatkan agar selalu bertakwa kepada Allah di setiap pekerjaan".
Ia terhenti sejenak lalu melanjutkan perkataannya
" baiklah sebelum aku mencuri aku harus mencari ilmu ttg mencuri. Karena amalan tanpa ilmu adalah sia-sia"
" baiklah sebelum aku mencuri aku harus mencari ilmu ttg mencuri. Karena amalan tanpa ilmu adalah sia-sia"
Maka jadilah pemuda ini mempelajari cara-cara mencuri hingga ia pun mengerti dan menguasainya. Lalu segera setelah ia tau ilmunya, ia pun langsung mempraktekkannya
Di malam hari pemuda ini melancarkan aksinya tapi selalu ia bawa prinsip ketakwaan pada dirinya, maka pergilah ia terlebih dahulu ke rumah tetangganya..
"Ini adalah rumah tetanggaku. Tidak, aku tidak boleh mencuri disini, karena Allah dan Rasulnya melarang mengganggu tetangga. Inilah adalah bentuk ketakwaanku maka aku akan mencari rumah lain."
Maka pergilah pemuda tsb kerumah lain. Hingga ia sampai ke rumah seorang anak yatim, maka lagi-lagi ia meurungkan niatnya untuk mencuri karena tidak boleh seseorang mengambil harta anak yatim dengan cara yang tidak patut.. Karena prinsip ketakwaan yang ia pegang maka pergilah ia mencari rumah lain..
Hingga ia sampai pada rumah yang besar sekali, itu bukan tetangganya dan bukan pula anak yatim, maka dia pun melancarkan aksinya. Ia masuk kedalam rumah dan berhasil memasuki sebuah kamar. Di dalam kamar ada sebuah berangkas, maka dengan ilmu mencurinya ia denhan mudah membuka berangkas tersebut, setelah terbuka maka ia dapati banyak sekali uang di dalamnya
"Wahh...banyak sekali uang di dalam sini. Tapi bukankah mengambil sesuatu yang bukan milik kita tanpa sepengetahuan orangnya adalah dosa?. Hmm... Aku akan selalu bertakwa kepada Allah bagaimana pun itu. Tapi apa yang akan ku lakukan dengan uang ini?
Sejenak sang pemuda berpikir..
"..."
"Bukankah setiap harta yang kita miliki ada hak orang orang yang tidak mampu di dalamnya, oia pasti pemilik rumah ini belum membagi-bagi uangnya untuk zakat.. Baiklah akan ku pisah dan ku hitung jumlah uang hrs di zakatkan dan uang untuk para fakir miskin".
Maka jadilah pemuda itu menyibukkn dirinya menghitungkan zakat yang harus dikeluarkan dari uang tersebut. Terus menerus ia hitung hingga subuh menjelang. Maka ketika itu juga sang pemilik rumah yang hendak masuk ke kamar brangkasnya terkaget mendapati pemuda tersebut dengan segala uangnya..
" Hey siapa kamu!!, kamu pencuri yah??"
"Tunggu pak, tunggu nnati saya jelaskan, sekarang saya mau sholat dulu, bapak ayo kita sholat berjama'ah pak"
Karena tertegun dan takut kalau-kalau pencuri ini akan membunuhnya, karena tidak mengikuti perintahnya untuk sholat, maka sang bapak pun sholat di belakang pemuda tersebut. Dan ketika sholat si bapak begitu kagum dengan bacaan sang pemuda yang begitu indah..
Selepas sholat ketika hati menjadi tenang dan suasana menjadi syahdu, sang bapak pun menanyaknan siapa pemuda ini sebenarnya..
Dan pemuda itu pun menjelaskan semuanya pada si bpk
"Sebelumnya say minta maaf pak, tapi guru saya bilang saya harus mengikuti pekerjaan orang tua saya. Dan kudapati pekerjaan orang tua saya adalah seorang pencuri. Maka saya pun ikut mencuri"
Sejenak pemuda ini menarik napas
"Namun guru saya berpesan dengan tegas untuk mengikutkan ketakwaan di setiap pekerjaan tersebut. Hampir saja saya bawa semua uang bapak ini tapi karena saya tau itu adalah dosa maka saya tidak melakukannya karena ketakwaan selalu saya ikutkan dalam diri saya...
Saya pun kemudian berpikir untuk membagi-bagi harta bapak ini menjadi beberapa bagian agar disishkan untuk zakat-zakat dan para fakir miskin. Dan Alhamdulillah tepat subuh tadi saya menyelesaikannya. Dan bapak pun masuk dan saya hendak sholat, hingga kita sholat berjamaah seperti sekarang" jawab sang pemuda.
Bapak itu pun sangat kagum dengan prinsip pemuda tersebut, betapa pedulinya ia dengan zakat dan sedekah. Lalu bapak ini menawarkannya untuk menikahi putrinya. Maka jadilah pemuda ini pangeran di rumah yang megah itu bersama seorang putri cantik.
Tamat-
Sahabat itu adalah kisah nyata seorang pemuda yang disampaikan seorang dokter dalam seminar bedah buku mulia dengan takwa di kampus merah Unhas, makassar, pada Mei 2016 lalu.
Maka yg bisa kita simpulkan dari cerita ini adalah bagaimanapun keadaan sahabat saat ini, maka selalu ikutkan takwa dalam diri kita. Apa itu takwa? Takwa itu ketika kita takut kepada Allah. Dan engkau beramal atas dasar cahaya dari Allah dan engkau meninggalkan kema'siatan karena Allah. Dan berjalan diatas bumi seakan-akan ada duri ditanah.
Lihat saja pemuda tersebut jika dia tidak memiliki ketakwaan maka sudah tiga rumah yang bisa ia raup hartanya dan kaya dalam semalam namun dengan cara yang hina. Namun karena dia takut kepada Allah, maka ia tinggalkan hal-hal yang memang dilarang Allah dan RasulNya untuk dilakukan, dan lihatlah buah ketakwaannya, Allah berikan dia harta dan wanita cantik pendamping hidupnya..
Yukk sahabat kita mulia dengan takwa^^...
Syukran wa Jazakillahu Khair
Komentar
Posting Komentar